Entalpi dan
Perubahan Entalpi (ΔH)
Entalpi (H)
adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap. Entalpi (H)
dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem (E) dan kerja
(W).
H = E + W
dengan:
W = P × V
E = energi
(joule)
W = kerja sistem
(joule)
V = volume
(liter)
P = tekanan (atm)
Hukum kekekalan
energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain. Nilai
energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahan
energi (ΔE). Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat diukur,
kita hanya dapat mengukur perubahan entalpi (ΔH).
ΔH = Hp – Hr
dengan:
ΔH = perubahan
entalpi
Hp = entalpi
produk
Hr = entalpi
reaktan atau pereaksi
a. Bila H produk
> H reaktan, maka ΔH bertanda positif, berarti terjadi penyerapan kalor dari
lingkungan ke sistem.
b. Bila H reaktan
> H produk, maka ΔH bertanda negatif, berarti terjadi pelepasan kalor dari
sistem ke lingkungan.
Secara matematis,
perubahan entalpi (ΔH) dapat diturunkan sebagai berikut.
H = E + W (1)
Pada tekanan
tetap:
ΔH = ΔE + PΔV (2)
ΔE = q + W (3)
Wsistem = –PV (4)
Substitusi
persamaan (3) dan (4) dalam persamaan (2):
H = (q + W) + PΔV
H = (q – PΔV) +
PΔV
H = q
Jadi, pada
tekanan tetap, perubahan entalpi (ΔH) sama dengan kalor (q) yang diserap atau
dilepas (James E. Brady, 1990).
Macam-macam
reaksi kimia berdasarkan kalor yang dibebaskan/kalor yang diserap (Martin S.
Silberberg, 2000):
a. Reaksi kimia
yang membutuhkan atau menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
Contoh:
Reaksi pemutusan
ikatan pada molekul unsur H2 adalah:
H2 → 2 H ΔH = +a
kJ
Reaksi endoterm
dengan ΔH bertanda positif (+).
b. Reaksi kimia
yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm.
Contoh:
Reaksi
pembentukan ikatan pada molekul unsur H2 adalah:
2H → H2 ΔH = –a
kJ
Reaksi eksoterm
dengan ΔH bertanda (–).
Diagram entalpi
(diagram tingkat energi)
