Rabu, 12 Februari 2014

Etil Asetat


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Etil Asetat
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3/ CH3COOC2H5. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan, tak berwarna tetapi memiliki aroma yang  khas.
Etil asetat merupakan  pelarut polar menengah yang mudah  menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 30% dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi, namun senyawa ini tidak stabil dalam air mengandung basa atau asam.
Etil asetat dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa yang menghasilkan asam asetat dan etanol kembali.
Katalis yang digunakan adalah asam sulfat (H2SO4), karena berlangsungnya reaksi. Reaksi kebalikan hidrolisis yaitu, esterifikasi ficher. Untuk memperoleh hasil rasio yang tinggi biasanya digunakan asam kuat dengan proposi stoikiometris, misalnya natrium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan etanol dan natrium asetat yang tidak dapat di reaksi lagi dengan etanol.




Sifat fisika dan kimia etil asetat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:     
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Berbau Khas
Rumus molekul
Titik didih: 77,1 0C
Mudah menguap
Densitas: 0,89 gr/cm3
Tidak Beracun
Berat Molekul: 88,12 gr/mol
Tidak Higroskopis
Tidak berwarna

Tabel 2.1. Sifat fisika dan sifat kimia etil asetat

2.2    Bahan Baku Etil Asetat
2.2.1 Asam asetat (CH3COOH)
Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik, dan memiliki rumus yang ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2 rumus ini sering ditulis dengan CH3COOH/CH3CO2H. Asam murni di sebut dengan asam asetat glacial. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan pada mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa.
Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat dalam industri makanan digunakan sebagai pengatur keasaman. Asam asetat dalam produksi polimer digunakan dalam polietilena tereftalat, selulosa asetat dan polivini asetat, namun berbagai macam serat dan kain.



Sifat fisika dan kimia asam asetat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Densitas: 1,049-1.266 gr/cm
Asam lemah
Massa molar: 60,09 gr/mol
Higriskopis
Titik lebur: 16,5 0C

Titik didih: 118,1 0C

Titik beku: 16,7 0C

Penampilan: cairan tidak berwarna

Keasaman: 4,76 pada suhu 25 0C

Aroma: berbau khas

Tabel 2.2. Sifat fisika dan sifat kimia asam asetat
2.2.2 Etanol (C2H5OH)
Etanol (C2H5OH) disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman berakohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat pereaksi tertua.
Etanol termasuk kedalam alkohol rantai tunggal dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Merupakan isomer konstitusional dari metil eter. Etanol sering disingkat menjadi etOH. Dengan “et” merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5). Etanol banyak di gunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia.
Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Sifat fisika dan sifat kimia etanol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Titik didih: 78,4 0C
Reaksi asam basa
Titik leleh: -114,3 0C
Halogenasi
Densitas: 0,784 gr/cm3
Pembentuk ester
Viskositas: 1200 cP(20) 0C
Dehidrasi
Massa jenis
Oksidasi
Tabel 2.3. Sifat fisik dan sifat kimia etanol
2.2.3. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi atau produk. Katalis memastikan reaksi berlangsung lebih cepat untuk memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.katalis mengurangi energi yang dibutuhan untuk berlangsungnya reaksi.
Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis, walaupun demikian asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksidasi di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfit dioksidasi adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang).
Sifat fisika dan sifat kimia asam sulfat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Sifat  Kimia
Sifat Fisika
Dapat bereaksi penih dengan air
Massa molar: 98,08 g/mol
Higroskopis
Penampilan: bening
Dapat bereaksi dengan logam
Densitas: 1,84 g/cm3
Dapat bereaksi dengan asam dan basa
Titik leleh: 10 0C

Titik didih: 337 0C
Tabel 2.4. Sifat kimia dan fisika asam sulfat

2.3    Proses Pembuatan Etil Asetat
Asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan sam akan dihasilkan eter. Proses ini  disebut dengan reaksi esterifikasi ficher, dimana reaksi dapat dilihat di bawah ini:
R-COOH + R-OH                   R-COOR + H2O
Tahap – tahap pembuatan etil asetat adalah sebagai berikut:
1.      Esterifikai Ficher
Proses esterifikasificher yaitu mereaksikan antara asam karboksilat dengan alkohol. Asam karboksilat yang digunakan adalah asam asetat (CH3COOH) dan alkohol yang digunakan adalah metanol (CH3OH).
Reaksi  sebagai berikut:
                               H2SO4
CH3COOH + C2H5OH                         CH3COOCH2CH3 + H2O
  Asam Asetat    Etanol         Katalis            Etil Asetat           Air
2.      Proses Pencucian Dan Pemisahan Dengan Aquadest
Pencucian pemilihan dilakukan dicorong pisah, kemudian didiamkan sampai terbentuknya bidang batas.
3.      Pemurnian

Pemurnian bertujuan untuk memisahkan air yang masih terikat dengan menggunakan adsorben.

0 komentar:

Posting Komentar